Mengapa Steril di Dokter Gigi Itu Penting
- drg. Grace Prasetyo
- 10 Jul 2023
- 3 menit membaca

Pulang Dari Dokter Gigi Pasien Harus Lebih Sehat Bukannya Malah Jadi Sakit
Pertama, dokter gigi melakukan tindakan di mulut pasien. Padahal kita tahu bahwa di mulut seseorang ada banyak sekali bakteri, virus dan mikroorganisme lain. Dan mulut sendiri merupakan pintu masuk utama mikroorganisme untuk masuk ke dalam tubuh manusia.
Kedua, cipratan air (droplets) dan air yang menjadi buih (aerosol) tidak bisa dihindarkan karena adanya alatnberkecepatan tinggi seperti bur dan scaler. Padahal aerosol ini mengandung cairan tubuh yang dapat mengandung penyakit. Dan jika tidak dikendalikan, dapat menjadi sumber penyebaran penyakit.
Ketika dokter gigi menyentuh mulut pasien, alat-alatnya sudah terekspos oleh penyakit yang ada di dalam pasien tersebut (tentu saja jika pasien tersebut sakit). Sehingga ketika kami menyentuh mulut pasien selanjutnya, kami mempunyai potensi untuk menyebarkan penyakit tersebut ke pasien ini. Inilah yang kami sering sebut sebagai kontaminasi silang atau cross-contamination. Yaitu penyebaran penyakit dari 1 individu ke individu lain melalui objek yang terkontaminasi. Oleh karena itu, saya sangat menganggap serius proses sterilisasi di klinik gigi Aesthetics Dental Care. Tidak bisa lho kita meremehkan proses sterilisasi alat karena penularan penyakit akan mudah sekali terjadi.
Saat ini banyak orang baru heboh karena pandemi Covid-19,
Tapi perlu Anda ketahui bahwa banyak juga virus dan bakteri menular yang sudah bertebaran dari lama dan bisa menimbulkan penyakit. Kita ambil contoh influenza. Kebanyakan orang Indonesia menganggap bahwa flu adalah penyakit biasa yang bisa diobati dengan obat-obatan yang ada di pasaran. Easy. Namun…
Coba skenarionya begini. Ketika ke dokter gigi, Anda terjangkit virus flu dari pasien yang dirawat sebelum Anda. Anda mungkin tidak menjadi sakit karena antibodi tubuh Anda kuat. Sedangkan ternyata secara tidak sengaja Anda menulari anak Anda dari virus yang Anda bawa. Dan anak Anda tiba-tiba sakit. Demam, batuk, pilek, sehingga tidak bisa tidur dan tidak bisa sekolah.
Saya seorang Ibu dari 3 anak, saya tahu betapa sedih dan betapa susahnya jika anak sampai sakit. Belum lagi jika Anda adalah orang-tua yang bekerja. Hal terakhir yang Anda inginkan terjadi adalah anak mengalami sakit.
Oleh karena itu, saya sebagai dokter gigi sekaligus Ibu, prinsip saya satu: Setiap pasien yang datang ke klinik gigi ADC begitu pulang harus lebih sehat, bukannya menjadi sakit. Saya ceritakan lebih detail..
Standard Sterilisasi Klinik Gigi Sangat Penting
Rata-rata, dokter gigi menggunakan 10 alat ketika memeriksa gigi Anda. Mulai dari bur, handpiece, kaca mulut, instrument diagnosa, dan sebagainya. Ketika tindakan, alat-alat ini semuanya terekspos di mulut pasien. Apalagi jika ada tindakan invasif seperti preparasi (pengeboran), pembersihan karang gigi, dan pencabutan atau bedah. Tindakan-tindakan ini, terutama jika ada darah yang mengalir, dapat menularkan berbagai macam penyakit menular termasuk Hepatitis, TBC, bahkan HIV.
Oleh karena itu, di ADC kami mempunyai standard sterilisasi dan desinfeksi yang kami sebut sebagai OneCare. Kenapa OneCare? Karena it’s our Number One priority. Dalam aplikasinya, kami menggunakan instrumen hanya setelah melalui one sterilization cycle. Di antara jeda pasien, kami harus melakukan one disinfection cycle terhadap permukaan dan ruangan. Selama tindakan pasien kami menggunakan one protection cover sekali pakai. Yaitu lapisan pelindung untuk bagian-bagian yang para dokter dan team sentuh.
Clean Table Policy
Tindakan intervensi dengan kecepatan tinggi (high speed) akan menghasilkan aerosol yang dapat melayang beberapa meter. Oleh karena itu kami menerapkan clean table policy di mana tidak boleh ada barang di atas meja dental unit sebelum dan sesudah tindakan.
Pada saat tindakan, semua bahan yang dokter gunakan dan diletakkan di meja dental unit harus dibuang (jika disposable). Sedangkan untuk instrumen, harus disteril walaupun alat tersebut tidak dipakai sama sekali selama tindakan.
Selama Covid-19…
Selama Covid-19 kami menggunakan proteksi tambahan, seperti Alat Perlindungan Diri yang dikenakan oleh dokter dan para perawat. Kami mengganti APD yang kami gunakan untuk setiap pasien. Kenapa harus ganti?
Karena walaupun tenaga medis kami terlindungi. Kami sadar bagian luar APD yang kami kenakan dapat tercemar oleh droplets dari pasien sebelumnya. Oleh karena itu kami harus menggantinya setiap setelah selesai satu tindakan untuk menghindari transmisi virus dan bakteri dari 1 pasien ke pasien lainnya.
Kami juga melakukan Radiasi UV setelah selesai tindakan pasien, untuk membersihkan udara di ruangan klinik. Dan terakhir, kami memberikan jarak yang cukup antar pasien terutama jika ada tindakan invasif pada pasien yang sebelumnya.
Lindungi Diri Anda Dan Keluarga
Secara pribadi saya ingin mengajak Anda untuk lindungi diri Anda dan keluarga. Bukan hanya di saat pandemi ini, namun setelah ini semua selesai. Saya harus menginformasikan bahwa perawatan gigi termasuk tindakan yang memiliki risiko kontaminasi. Pastikan Anda selektif dan jaga diri, terutama jika Anda mempunyai anak yang masih usia sekolah.
Please stay safe & healthy. drg. Grace Prasetyo